Bagi anda-anda yang kerap bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi entah motor atau mobil, tentunya anda sudah tidak asing lagi dengan acara tilang menilang bukan? namun, apakah anda mengerti bahwa sesungguhnya ada dua buah surat tilang yang berlaku di indonesia?? Berikut ada cerita menarik yang saya dapat dari milis alumni kampus yang bercerita tentang pengalaman pribadi seseorang di jalan raya:
Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja untuk kebutuhan lebaran, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi.. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh p*l*si. Sempat teringat oleh saya dialog antara p*l*si (P) dan sopir taksi.
P*l*si (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK?
Sopir (S) : Baik Pak…
P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yg memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang…lalu menulis dengan sigap
S : Pak jangan ditilang deh… wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana… kalo ada pasti saya pasang
P : Sudah…saya tilang saja…kamu tau gak banyak mobil curian sekarang…(dengan nada keras !! )
S : (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi saya kan Ada STNK nya pak , ini kan bukan mobil curian!
P : Kamu itu kalo di bilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas) kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH)
S : Maaf pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya…Saya mau yg warna BIRU aja
P : Hey! (dengan nada tinggi) kamu tahu gak sudah 10 Hari ini form biru itu gak berlaku!
S : Sejak kapan pak form BIRU surat tilang gak berlaku?
P : Inikan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU… Dulu kamu bisa minta form BIRU… tapi sekarang ini kamu Gak bisa… Kalo kamu gak kamu ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)
S : Baik pak, kita ke komandan bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh p*l*si) Dalam hati saya …berani betul sopir taksi ini …
P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas!?
S : Siapa yg melawan!? Saya kan cuman minta form BIRU… Bapak kan yang gak mau ngasih
P : Kamu jangan macam-macam yah… saya bisa kenakan pasal melawan petugas!
S : Saya gak melawan!? Kenapa bapak bilang form BIRU udah gak berlaku? Gini aja pak saya foto bapak aja deh… kan bapak yg bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP)
Wah … wah hebat betul nih sopir …. berani, cerdas dan trendy …(terbukti dia mengeluarkan hpnya yang ada berkamera...
P : Hey! Kamu bukan wartawan kan! ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu) Kemudian si sopir taksi itupun mengejar itu p*l*si dan sudah siap melepaskan "shoot pertama" (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota p*l*si lagi )
P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu
S : Si bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk p*l*si yg menilangnya)
lalu si p*l*si ke 2 itu menghampiri p*l*si yang menilang tadi, ada pembicaraan singkat terjadi antara p*l*si yang menghalau si sopir dan p*l*si yang menilang. Akhirnya polisi yg menghalau tadi menghampiri si sopir taksi
P 2 : Mas mana surat tilang yang merah nya? (sambil meminta)
S: Gak sama saya pak…. Masih sama temen bapak tuh (p*l*si ke 2 memanggil p*l*si yang menilang)
P : Sini tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal) Lalu p*l*si yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata "nih kamu bayar sekarang ke BRI … lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini, saya tunggu"..
S : (Yes!!) Ok pak ..gitu dong kalo gini dari tadi kan enak…
Kemudian si sopir taksi segera menjalankan kembali taksinya sambil berkata pada saya, "Pak .. maaf kita ke ATM sebentar ya ... mau transfer uang tilang . Saya berkata ya silakan.
Sopir taksipun langsung ke ATM sambil berkata, … "Hatiku senang banget pak, walaupun di tilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke p*l*si itu." "Untung saya paham macam2 surat tilang."
Tambahnya, "Pak kalo ditilang kita berhak minta form Biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI…. Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum!"
Dari obrolan dengan sopir taksi tersebut dapat saya infokan ke Anda sebagai berikut:
SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan Dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. Itupun di pengadilan nanti masih banyak calo, antrian panjang, Dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilai tilang. Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang dititipkan di kejaksaan setempat, disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang.
contoh slip MERAH:
SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN). Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM/STNK kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang.
Contoh slip BIRU:
You know what!? Denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu! dan dananya RESMI MASUK KE KAS NEGARA.
5 komentar:
hahaha.. kuwi tenan po surat tilange? :p
tenan oom :D makanya agak disensor hahahaha
boleh copas gk mas faisal?
Wah, luar biasa y supir taksiny.. Lebih tegas supir taksi ny dripada polisi...hehe
Mkany kita jg hrus gtu, klo kena tilang jgn lngsung ciut, tantang truzZz
Http://irwanmanroe.blogspot.com
Posting Komentar